Halaman

Minggu, 24 Maret 2013






Sejarah Wireless LAN (WLAN)

Berdasarkan beberapa catatan literature yang ditemukan, prinsip awal komunikasi data menggunakan jaringan radio bermula sejak perang dunia ke-2 oleh tentara Amerika. Mereka mengembangkan teknologi transmisi data  dengan medium radio , dimana data dalam hal ini sudah ter-enkripsi dengan sangat baik. Hal ini yang mendorong para peneliti dari Universitas Hawaii untuk mengembangkan hal yang sama , dimana mereka menciptakan suatu jaringan pertama yang menggunakan teknologi komunikasi radio yang akan menjadi cikal bakal dari WLAN, yaitu ALOHNET pada tahun 1971.  WLAN pertama ini terdiri atas tujuh computer yang saling berkomunikasi di dalam topologi jaringan star secara full duplex.
Tidak lama setelah itu IBM melakukan percobaan yang dilakukan pada akhir 1970 dalam rangka merancang WLAN dengan teknologi IR (Sinar Infra Merah) dengan tujuan mencari alternative penggunakan Ethernet IEEE 802.  Kegiatan mencari solusi seperti ini diikuti oleh perusahaan lain seperti Hawlett-Packard (HP) yang menguji WLAN dengan RF (frekuensi radio). Pada saat itu, kedua perusahaan tersebut ternyata hanya mencapai record data rate 100 Kbps. Produk ini kemudian tidak dikomersilkan , karena belum bias menembus kecepatan yang diinginkan seperti halnya Ethernet.
Pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC) menetapkan pita frekuensi untuk keperluan Industri, Scientific, dan Medical (ISM band), yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang sifatnya tidak berlisensi (unlicensed). Setelah dikeluarkannya regulasi tersebut, maka mulailah terlihat aktifitas pengembangan WLAN dan tahapan komersial yang semakin banyak diikuti oleh dunia industry.
Tercatat beberapa forum resmi yang dipelopori industri-industri adalah sebagai berikut :
  • Apple Computer mendirikan wireless information network forum (WINForum) yang bertujuan untuk memanfaatkan pita frekuensi personal communication service (PCS) unlincensed untuk aplikasi data dan suara. Disamping itu, forum ini juga berusaha untuk membangun aturan-aturan untuk akses yang adil.
  • European Telekommunication Standards Institute (ETSI) yang mempelopori pengembangan High Performance Radio Local Area Netword (Hiperland) yang mengfokuskan diri pada pita frekuensi 5.12-5.30 Ghz dan 17.1-17.3 GHz.
  • IEEE 802.11 yang dipelopori oleh Institute Electrical dan Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dengan memanfaatkan teknik spread spectrum (SS), yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH). Pada kenyataannya, akhirnya standar ini yang paling luas penggunaanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar