Halaman

Minggu, 24 Maret 2013

Pengertian WIRELESS

SEJARAH WIRELESS

Pengertian Dari Wireless
Pengertian wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantara pengganti kabel. Sekarang ini teknologi wireless berkembang sangat pesat sekali, secara kasat mata dapat kita lihat dengan semakin banyaknya penggunaan telepon sellular, disamping itu berkembang juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
Sejarah Wireless

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.

STANDART IEEE 802.11
IEEE 802.11a
IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.

IEEE 802.11b
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.

IEEE 802.11g
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.

IEEE 802.11n
IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah perubahan standar jaringan nirkabel 802,11-2.007 IEEE untuk meningkatkan throughput lebih dari standar sebelumnya, seperti 802.11b dan 802.11g, dengan peningkatan data rate maksimum dalam lapisan fisik OSI (PHY) dari 54 Mbit/s ke maksimum 600 Mbit/s dengan menggunakan empat ruang aliran di lebar saluran 40 MHz. Sejak 2007, Wi-Fi Alliance telah memberikan sertifikat interoperabilitas produk “draft-N” berdasarkan pada draft 2.0 dari spesifikasi IEEE 802.11n. Aliansi telah meningkatkan perangkat ini dengan tes kompatibilitas untuk beberapa perangkat tambahan yang diselesaikan setelah Draft 2.0 . Lebih jauh lagi, telah ditegaskan bahwa semua produk bersertifikat draft-n tetap kompatibel dengan produk-produk standar akhir.
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n. Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO SDM dapat meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data
spatial yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masingmasing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO. Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama. Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).


Pengertian dan Sejarah Wi-Fi (Wireless Fidelity)

 Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah alat suatu jaringan tanpa kabel seperti handphone dengan menggunakan layanan konektivitas teknologi radio yang pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat. Kemampuan Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet saja, namun Wi-Fi juga bisa digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di suatu perusahaan. Oleh karenanya banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan "bebas" karena teknologi Wi-Fi ini memberikan layanan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari berbagai aspek seperti: ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”.Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini WiFi lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan layanan internet akses (atau lebih populer disebut dengan hotspot).

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan edical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Spesifikasi Wi-Fi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
  • Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
  • Band Cocok
  • dengan
  • 802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz B
  • 802.11a 54 Mb/s 5 GHz A
  • 802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
  • 802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

Kelebihan Wi-fi
Tingginya animo masyarakat -khususnya di kalangan komunitas Internet- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor.
  • Kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
  • Pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut -yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja
Wi-fi Hardware
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa
Wi-fi dalam bentuk PCI Wi-fi dalam bentuk USB
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).






Sejarah Wireless LAN (WLAN)

Berdasarkan beberapa catatan literature yang ditemukan, prinsip awal komunikasi data menggunakan jaringan radio bermula sejak perang dunia ke-2 oleh tentara Amerika. Mereka mengembangkan teknologi transmisi data  dengan medium radio , dimana data dalam hal ini sudah ter-enkripsi dengan sangat baik. Hal ini yang mendorong para peneliti dari Universitas Hawaii untuk mengembangkan hal yang sama , dimana mereka menciptakan suatu jaringan pertama yang menggunakan teknologi komunikasi radio yang akan menjadi cikal bakal dari WLAN, yaitu ALOHNET pada tahun 1971.  WLAN pertama ini terdiri atas tujuh computer yang saling berkomunikasi di dalam topologi jaringan star secara full duplex.
Tidak lama setelah itu IBM melakukan percobaan yang dilakukan pada akhir 1970 dalam rangka merancang WLAN dengan teknologi IR (Sinar Infra Merah) dengan tujuan mencari alternative penggunakan Ethernet IEEE 802.  Kegiatan mencari solusi seperti ini diikuti oleh perusahaan lain seperti Hawlett-Packard (HP) yang menguji WLAN dengan RF (frekuensi radio). Pada saat itu, kedua perusahaan tersebut ternyata hanya mencapai record data rate 100 Kbps. Produk ini kemudian tidak dikomersilkan , karena belum bias menembus kecepatan yang diinginkan seperti halnya Ethernet.
Pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC) menetapkan pita frekuensi untuk keperluan Industri, Scientific, dan Medical (ISM band), yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang sifatnya tidak berlisensi (unlicensed). Setelah dikeluarkannya regulasi tersebut, maka mulailah terlihat aktifitas pengembangan WLAN dan tahapan komersial yang semakin banyak diikuti oleh dunia industry.
Tercatat beberapa forum resmi yang dipelopori industri-industri adalah sebagai berikut :
  • Apple Computer mendirikan wireless information network forum (WINForum) yang bertujuan untuk memanfaatkan pita frekuensi personal communication service (PCS) unlincensed untuk aplikasi data dan suara. Disamping itu, forum ini juga berusaha untuk membangun aturan-aturan untuk akses yang adil.
  • European Telekommunication Standards Institute (ETSI) yang mempelopori pengembangan High Performance Radio Local Area Netword (Hiperland) yang mengfokuskan diri pada pita frekuensi 5.12-5.30 Ghz dan 17.1-17.3 GHz.
  • IEEE 802.11 yang dipelopori oleh Institute Electrical dan Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dengan memanfaatkan teknik spread spectrum (SS), yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH). Pada kenyataannya, akhirnya standar ini yang paling luas penggunaanya.